TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Norwegia bakal mengurangi kontrisbusinya kepada dalam upaya menurunkan emisi karbon bila pemerintahan Jakarta tidak mampu memenuhi target yang telah ditentukan. Sebelumnya, Norwegia menyumbang US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9,2 triliun.
Dalam perjanjian letter of intent (LoI) Indonesia dengan Norwegia tertulis, bahwa Norwegia akan memberi kontribusi ke Indonesia dalam usahanya menurunkan emisi sebesar US$ 1 miliar. Namun ada beberapa target yang harus dicapai untuk mendapatkan kontribusi tersebut.
Penasihat dari Kedutaan Besar Norwegia, Hege Karsti Ragnhildstevit mengatakan, kalau target sesuai dengan kesepakatan tidak tercapai, maka kontribusi dari Norwegia akan dikurangi. "Pasti akan dikurangi. Tapi ini belum dipastikan (pengurangannya). Banyak tujuan yang harus dicapai," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/6).
Hal yang sama diungkapkan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Hadi Daryanto. Menurut Hadi, dalam LoI dengan Norwegia itu akan ada target yang harus dicapai. Namun dia mengaku rincian target tersebut hingga kini masih didiskusikan. "Tapi kalau kinerja kita baik, hasilnya tentu juga akan baik," ujarnya.
Saat ditanya mengenai pengawasan pelaksanaan LoI ini, Hege menjelaskan, pemerintah Norwegia bersama Indonesia membentuk tim pengawas independen. "Nanti kami bekerja sama dengan pemerintah Indonesia," tutur Hege.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Norwegia membuat kesepakatan untuk menekan emisi karbon dunia. Sebagai wujud dari upaya mengurangi emisi gas karbon, pemerintah berencana memberlakukan moratorium (penghentian sementara) konversi hutan alam dan lahan gambut selama dua tahun.
sumber : http://tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar