Liputan6.com, Australia: Kapal pemburu ikan paus Jepang dituduh telah menabrak dengan sengaja perahu cepat milik aktivis anti penangkapan ikan paus saat berkonfrontasi di Samudra Selatan, namun semua enam awak berhasil diselamatkan Rabu (6/1), kata kelompok pecinta laut Sea Shepherd Conservation Society, sebagaimana dirilis CNN.
Para aktivis mengingatkan insiden penyerangan menyebabkan haluan perahu terbelah. Hal ini dinilai sebagai ancaman serius terhadap para pelestari lingkungan. Kelompok The Sea Shepherd mengirimkan perahu cepat canggih "Ady Gil" yang memiliki teknologi anti radar yang serupa dengan pesawat pembom siluman AS.
Sebelumnya sejumlah aktivis melemparkan bahan kimia ke kapal pemburu Jepang, kata juru bicara Gembala Laut Paul Watson, sebagaimana dikutip surat kabar The Age di Australia. Namun badan perikanan Jepang malah berbalik menuduh kelompok anti pemburu paus telah menghalang-halangi operasi hingga sebanyak empat kali, demikian rilis kantor berita Jepang Kyodo.
Dalam beberapa tahun terakhir kapal pemburu paus Jepang sering bertikai dengan kelompok pecinta laut di sekitar perairan Antartika. Jepang menghapuskan perdagangan komersial ikan paus tahun 1986 setelah menyetujui aturan moratorium global. Namun sayangnya moratorium itu masih mengizinkan negara matahari terbit melaksanakan program perburuan paus dengan jumlah terbatas, dengan alasan penelitian. Klausul inilah yang digunakan Jepang untuk tetap memburu paus yang diduga untuk keperluan konsumsi.(AYB)
07/01/10
Kapal Pemburu Paus Tabrak Perahu Pecinta Lingkungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar