08/01/10

Pekan Depan Gula Impor Masuk ke Indonesia


Andri Haryanto - detikBandung

Bandung - Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pekan depan gula impor akan memasuki Indnonesia. Dari target 500 ribu ton, sekitar 6 ribu ton masuk minggu depan.

"Tadinya kita harapkan dalam minggu ini, tapi masih ada masalah administrasi," kata Sutarto seusai menghadiri acara Sosialisasi dan Peluncuran Program Raskin 2010, di Gedung Sate, Bandung, Rabu (6/1/2010).

Impor gula kristal putih (GKP) sendiri dikerjasamakan dengan dua suplier gula asal Singapura. Masing-masing 48 ribu ton dan 484 ribu ton. Jumlahnya lebih kecil dari rencana impor gula.

"Karena persoalan teknis, kapal. Kita tidak boleh lebih dari 50 (ribu ton), kita pakai yang dibawahnya," terangnya seraya menambahkan Keseluruhan impor gula sendiri ditargetkan akan selesai tanggal 15 Januari nanti.

Biaya yang dikeluarkan setiap satu ton dari mulai biaya pengiriman sampai dengan ke pelabuhan di Indonesia, ditaksir sebesar (US $) 741 per ton.

Disinggung mengapa tidak mengambil langsung dari produsen gula seperti di Thailand atau Singapura sendiri, ia menjawab, "Kita buka, tapi ternyata yang punya tinggal yang itu-itu. Ada aturan harus masuk sertifikasi, jadi nggak semudah itu," paparnya.

Untuk harga jual sendiri hal itu tergantung dari penugasan pemerintah. Ia mencontohkan, untuk operasi pasar dihargai Rp 8.500, "Berarti selisih modal dan keuntungan harus dibiayai pemerintah," jelasnya.

Kalaupun tidak seperti itu, kata Sutarto, bulog melepas dengan harga dibawah Rp 9.500. Distribusi sendiri akan dilakukan di Jakarta, Jabar, Sumbar, Bengkulu, dan Riau.

Ia menambahkan pihaknya siap untuk melakukan operasi pasar dengan beberapa jajaran direksi seperti PTPN dan RNI. Stok nasional gula yang dimiliki Bulog sendiri masih bisa sampai dengan bulan Februari-Maret 2010 nanti.

Namun demikian, Bulog masih membutuhkan cadangan gula. Dari pengalaman Bulog dalam pengendalian beras dengan kisaran 7-10 persen kebutuhan sebesar 2,7 juta ton.

Sampai saat ini, lanjut Sutarto, dari pembicaraan yang dilakukan Bulog, PTPN sepakat menyerahkan 600 ribu ton ke Bulog. Untuk PTPN sendiri 1 juta ton lebih tiap tahunnya.

"Selanjutnya harus ada MoU, ada perjanjian dan sebagainya supaya diketahui Meneg BUMN," paparnya.

PTPN yang telah menyepakati pembicaraan tersebut adalah PTPN X, XI, dan RNI. Pembicaraan sendiri sudah dilakukan sejak wacana impor gula digulirkan.

www.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar